Selasa, 02 Maret 2010

HARMONIKA DALAM KESENJAAN TELUK


Pantai Tedys yang terletak di hadapan Teluk Kupang bagai gadis manis di mukim-mukim kumuh. Sangkala matahari telah bosan menyiksa hamparan kota karang ini, rona kemerahan yang terpancar dalam senja bagai dandanan terhadap hempasan-hempasan ombak. Di atas sepotong lahan berpaving, yang pada zaman kolonial adalah Pelabuhan Kupang, para penjaja jagung bakar menawarkan jagung bakar. Pantai Tedys ini memberikan selaksa harapan bagi para pedagang jagung bakar yang kebanyakan masyarakat kecil karena tempat ini bersebelahan dengan jalan raya yang merupakan tempat transit angkutan dalam kota. Selain itu, Pantai Tedys menjadi sebuah tempat pelarian bagi kaum muda yang sedang mabuk asmara. Pemerintah Kota Kupang atau Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur hendaknya bisa peka untuk membaca ini sebagai sebuah potensi yang tertimbun dan harus dikaji lalu dimanajemen sedemikian rupa demi sebuah kesejahteraan. Pemerintah NTT dibawah Frans Lebu Raya yang mengoar-ngoarkan CINTA PANGAN LOKAL dan ingin menjadikan NTT sebagai PROPINSI JAGUNG hendaknya memberdayakan para pedagang jagung di Pantai Tedys sebagai promotor CINTA PANGAN LOKAL yang tentunya tidak hanya jagung. Dengan demikian mereka terbantu mengembangkan usahanya sambil mempromosikan pangan lokal.
Di Pantai Tedys, marilah kita merenggut barisan-barisan jagung pada bulirnya bagai memainkan harmonika. Senja Teluk Kupang kan menyampaikan harapanmu pada malam dan memekarkannya esok pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar