Civitas Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kupang menuntut pelaku pembakaran dan pengrusakkan gereja di Temanggung harus segera ditangkap untuk diadili. Begitu pula pihak kepolisian yang mengetahui informasi mengenai aksi kekerasan itu namun tidak melakukan pencegahan, harus ditindak tegas. Tuntutan lainnya yaitu membubarkan Ormas yang melakukan membuat kerusuhan, mencopot Kapolri dan Menhukam serta merevisi SK Tiga Mentri sekaligus memberhentikan mentri yang bersangkutan dalam SK tersebut.
Tuntutan tersebut di atas dibacakan Sekretaris Cabang GMKI, Yersi Untung Putra Weo dihadapan Ketua DPRD NTT, Ibrahim Agustinus Medah dan beberapa anggota DPRD di halaman depan kantor DPRD NTT (22/2/2011). Setelah itu, ratusan civitas GMKI dipersilakan untuk berdialog bersama Ketua DPRD NTT di ruang sidang komisi D. Sebelum dialog berlangsung, beberapa pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kupang yang sudah menunggu di kantor DPRD, turut memberikan pernyataan sikap mereka. HMI Kupang mengutuk pelaku kekerasan yang mengatasnamakan agama, mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan kasus Temanggung, HMI Kupang menilai pemerintah belum mampu melindungi warga negara dan menyarankan agar ada kordinasi antara kepolisian, Ormas, tokoh agama serta elemen masyarakat lainnya untuk mencegah tindakan kekerasan. HMI Kupang juga mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu SARA.
Menanggapi pernyataan sikap kedua organisasi kemahasiswaan ini, Ibrahim Medah akan menyampaikan tuntutan-tuntutan tersebut kepada pemerintah pusat dalam 1x24 jam. Terkait kerukunan umat beragama, Medah berharap agar NTT menjadi model kerukunan umat beragama. “Tetap tunjukan kedamaian agar NTT menjadi model kerukunan umat beragamu di negara ini,” harap mantan Bupati Kupang ini.
Sebelumnya, ratusan civitas GMKI yang terdiri dari anggota, Pengurus Komisariat, Badan Pengurus Cabang, serta Korwil VII GMKI, melakukan long marh dari sekretariat GMKI Kupang di Jl. Durian 4b, Naikoten, Jl. Soeharto, Jl. El Tari I hingga kantor DPRD NTT. Long march ini dipanaskan dengan berbagai orasi dibawah kobaran lagu mars GMKI dan lagu perjuangan/nasional. Aksi damai yang semula disnyalir beberapa pihak kalau akan diwarnai kekerasan ternyata berlangsung penuh damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar