Minggu, 13 Juni 2010

Pertahankan ADIPURA, Proviciat KGC

Tropy Adipura, sebagai bukti pengakuan pemerintah pusat mengenai kesuksesan kita memperbaiki lingkungan hidup kategori kota sedang, Minggu (13/6) siang kemarin tiba di Kupang.
Tropy itu dibawa oleh Walikota Daniel Adoe, dan baru tiba siang kemarin dengan pesawat Mandala dari Jakarta. Sejumlah unsur nampak menjemput walikota beserta tropy itu, yakni Kapolda Brigjen Pol Yorry Yance Worang, Kapolresta AKBP Bambang Sugiyanto, Dandim Kupang, Sekkot, Habde Adrianus Dami, serta ratusan pejabat dan pegawai.

Dengan penuh rasa bangga, Walikota Daniel Adoe, Wawali Daniel Hurek, didampingi Kapolresta AKBP Bambang Sugiyanto, Dandim 1604 Kupang, unsur kepanitiaan Kupang Green and Clean (KGC) dari Harian Pagi Timor Express, menggelar pawai keliling Kota Kupang. Rute konvoi itu melalui sejumlah jalur, yakni jalan protokol hingga ke dalam kota. Warga pun menyambutnya dengan penuh antusias.

Konvoi itu sangat meriah, karena diikuti oleh kampir seluruh pimpinan unit/instansi, camat dan lurah serta pegawai se-Kota Kupang. Tiga buah mobil jeep, berada di barisan depan, membawakan tiga tropy Adipura yang diraih tiga tahun berturut-turut, yakni tahun 2008, 2009 dan 2010. Uniknya lagi, ketiga tropy itu dipegang oleh enam orang anggota pasukan kuning, yang sudah berjerih lelah membersihkan sampah dalam kota, di waktu subuh maupun petang.

Konvoi itu berakhir di lapangan upacara kantor Walikota Kupang. Di sana, dilakukanlah syukuran, dengan melibatkan seluruh unsur, hingga berlangsung petang harinya. Dalam sambutannya, Walikota Daniel Adoe, menegaskan bahwa keberhasilan Kota Kupang meraih tropy Adipura dikarenakan jerih lelah masyarakat kota, yang dimotivasi berbagai program, termasuk KGC yang sudah dua tahun berturut-turut dilaksanakan di Kota Kupang. Program ini digagas oleh Timor Express, dan dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kupang.

"Saya berterima kasih atas partisipasi masyarakat, terutama dalam mendukung program Kupang Green and Clean. Seluruh unsur yang sudah berjerih lelah selama ini, baik itu unsur pemerintah, TNI maupun Polri, serta seluruh unsur panitia KGC, saya sangat berterima kasih. Ini hasil jerih lelah anda,"tegasnya disambut tepukan tangan seluruh yang hadir.

Ada alasan, mengapa pihaknya justeru menyerahkan tropy itu ke petugas keebrsihan, untuk mengusungnya keliling kota, karena ia ingin agar merekalah yang ditonjolkan. "Mereka yang berkeringat, biar mereka yang bawa. Saya tidak mau bawa (tropy dalam konvoi), biar mereka saja,"ungkapnya.

Dikatakannya, walau Kota Kupang sudah tiga tahun berturut-turut memperoleh tropy tersebut, namun bukannya terlena, melainkan harus lebih bersungguh-sungguh lagi. Karena, kedepan penilaiannya bakalan lebih berat lagi. "Tahun ini penilaiannya berat, namun kita berhasil lewati. Tahun depan, pasti akan lebih berat lagi penilaiannya, dan kita harus berhasil. Kita harus mempertahankan tropy ini,"ujar Walikota sembari meminta dukungan dari seluruh komponen Pemkot Kupang, untuk memelihara lingkungan.

Dan, dengan diterimanya tropy tersebut, diharapkan masyarakat kota ini kian hari kian berubah perilakunya dari yang sebelumnya kurang memperhatikan lingkungan, menjadi profil yang memperhatikan dan memperbaiki mutu pengelolaan lingkungan.

"Kita berharap agar masyarakat lebihs adar. Tak habis-habisnya saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Kupang,"tegas Daniel lagi. Sementara, ketika press conference di ruang garuda lantai dua balaikota, Walikota Daniel menegaskan, tropy ini sejatinya menjadi motivasi kedepan, untuk berbuat lebih baik lagi, tidak saja pada sekadar memperoleh penghargaan, melainkan lebih dari itu.

Masih menurutnya, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam arahannya ketika menyerahkan Adipura, 8 Juni kemarin di istana negara, menegaskan kepada daerah peraih Adipura agar kedepan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk perbaikan lingkungan.

Dalam press conference itu, walikota pun berbicara mengenai kebiasaan warga dalam membakar rumput kering. Untuk hal itu, pihak Pemkot sudah merekrut sejumlah tenaga kontrak, yang berdomosili di dekat lokasi-lokasi yang gampang dibakar, serta lokasi penghijauan di jalur 40. Mereka bertugas merawat dan memelihara tanaman yang sudah ditanam, agar tidak mati. Pemkot juga, tahun ini akan membeli dua unit mobil tangki air, khusus untuk penghijauan dalam kota.

Yeheskiel Lanoe, selaku ketua Dewan Evaluasi Kota (DEK), kemarin, mewakili masyarakat, di sela-sela syukuran Adipura, menegaskan bahwa pihaknya sangat bangga, karena jerih lelah warga selama ini tidak sia-sia. Karena itu, kedepan kita semua harus berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik.

Jenaben dan Alfred Selan, dua orang petugas kebersihan, yang dipercaya kemarin mengusung tropy Adipura, kepada koran ini, menegaskan bahwa sebagai ujung tombak di lapangan, mereka melayani sesuai dengan keterpanggilan nurani, serta tuntutan pekerjaan. Atas diperolehnya penghargaan tersebut, ia berharap agar kedepan semua komponen bekerja keras, agar tropy itu bisa dipertahankan. (boy)

Sumber:http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=40145

Tidak ada komentar:

Posting Komentar