Senin, 22 November 2010

Mahasiswa Undana-ATK Tawuran

Aksi tawuran antar mahasiswa kembali pecah di Kota Kupang. Senin (22/11) kemarin, sekira pukul 10.30 Wita, halaman depan kampus Undana lama Kupang di jalan Soeharto 72 Naikoten 1 ini, dihujani dengan batu.
Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan mahasiswa Akademi Tekhnik Kupang (ATK) terlibat tawuran sengit.

Mahasiswa dua kampus berdekatan itu terlihat saling kejar dan saling lempar menggunakan batu dalam jarak yang cukup dekat di halaman depan kampus. Aksi brutal berdurasi kurang lebih satu jam ini memuncak tatkala mahasiswa ATK berhasil menghantam mundur dan mematahkan pertahanan mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (BK) yang saat itu memilih bertahan di depan kampus Undana lama.

Aksi berlanjut dan semakin tak terkendalikan lagi. Sejumlah mahasiswa ATK kemudian mengarahkan aksinya dengan melempari gedung kampus Undana lama. Akibatnya, sebagian besar kaca jendela depan kampus tersebut hancur tertimpa lemparan batu. Terdengar hanya bunyi pecahan kaca jendela yang rontok dan jatuh ke tanah.

Tak puas merusak kaca jendela, para mahasiswa ATK pun merusak tiga buah sepeda motor yang saat itu diparkir di halaman depan kampus. Adegan kekerasan yang dipertontonkan mahasiswa dari dua kampus yang gedungnya bersebelahan ini cukup menyedot perhatian warga yang datang menyaksikan dari arah luar terali besi di depan kampus dua kampus tersebut.

Mahasiswa yang kerap membabtis diri sebagai kaum intelektual dan kaum penegak moralitas bangsa ini pun mendapat kecaman dari warga yang berada di luar terali di depan kampus. Warga berteriak agar aksi segera dihentikan. Tidak terima, para mahasiswa ATK bahkan balik melempari warga di luar arena 'pentas kekerasan' yang dipertonkan secara tidak terpuji tersebut.

Aksi lemparan batu ke arah warga lalu memantik aksi balasan lemparan dari luar kampus. Warga berhamburan masuk ke dalam kampus hendak menangkap dan menggebuk beberapa mahasiswa ATK. Situasi semakin kacau, bentrokan antara mahasiswa dan warga nyaris terjadi.
Melihat kondisi ini, anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kupang dan anggota Polsekta Oebobo yang melakukan pengamanan saat itu langsung mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Aksi dua kelompok mahasiswa ini akhirnya berhasil dibubarkan.

Terkait pemicu kasus tawuran dua kelompok mahasiswa ini, Valentino Loma, salah seorang mahasiswa ATK saat melapor secara resmi di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polresta Kupang, mengatakan, Senin pagi kemarin, ia dan salah seorang temannya bernama Alvan sementara berada di dalam kantin di depan Kampus Undana lama Kupang.

Saat itu, jelas Valentino Loma, dua orang pelaku yang tidak diketahui nama mereka namun diketahui sebagai mahasiswa BK FKIP Undana datang dan langsung memukul serta menendangnya di mulut dan hidung. Sementara salah satu pelakunya lagi sedang memegang sebongkah batu dan katepel di tangan. Saat dipukul tersebut, ia dan temannya Alves berlari untuk menyelamatkan diri ke arah kampus ATK. Sudah berada di dalam kampus ATK para pelaku terus mengejar dan melempari kampus tersebut dengan batu. Akibatnya, lima buah kaca pecah. Tidak terima, jelas Valentino aksi serangan balik dengan menggunakan batu pun dilakukan mahasiswa ATK. Tawuran masal pun terjadi ketika itu.

Sementara itu Pembantu Rektor (Purek) III Undana, Maximilianus Kapa kepada wartawan mengatakan, pihak Undana sampai saat ini belum mengetahui secara detail penyebab terjadinya tawuran masal tersebut. Pihak rektorat Undana, jelasnya sementar ini menghimpun para mahasiswa untuk mencari tahu siapa penyebab serta pelaku utama dalam kasus ini.
Terkait upaya damai, Maximilianus mengatakan, pihak Undana akan segera mengkonsultasikannya dengan ATK untuk diselesaikan secara intern.

Namun bila saja masalah ini tidak bisa diselesaikan secara intern maka jelasnya pihak-pihak yang merasa dirugikan akan melaporkan kasus ini ke kepolisian agar diproses secara hukum.
Wakapolresta Kupang, Kompol Danang Beni K kepada wartawan di lokasi kejadian mengatakan, pihak Polresta hanya melakukan pengamanan dan penertiban agar kondisi kembali kondusif. Namun bila saja ada yang merasa dirugikan dengan adanya tawuran tersebut, maka pihak kepolisian siap menerima setiap laporan yang diadukan pihak-pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban.

Data sementara yang dihimpun Timor Express di lokasi kejadian, yakni, mobil sedan salah seorang dosen FKIP Undana dirusak, tiga buah sepeda motor milik mahasiswa BK Undana dirusak, kaca jendela halaman depan Kampus Undana dirusak serta lima buah kaca jendela kampus ATK pun dirusak.
http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=41516

Tidak ada komentar:

Posting Komentar