Selasa, 23 November 2010

School Green and Clean

Beberapa bulan yang lalu, setelah Wakil Wali Kota Kupang, Drs. Daniel Hurek membawakan materi “KGC Menuju Pembangunan Berwawasan Lingkungan” di hadapan ribuan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Undana, salah satu peserta melalui pesan singkat mengusulkan supaya Kupang Green and Clean (KGC) bisa masuk sekolah atau ada School Green and Clean (SGC). Bapak wakil wali kota lalu membalas pesan singkat itu bahwa ide tersebut akan dipertimbangkan bersama berbagai pihak terkait.
Ide itu memang sesuatu yang patut dipertimbangkan dan ditindaklanjuti Pemerintah Kota serta sejumlah pihak terkait di dalamnya. Kalau ada KGC, apa salahnya jika ada juga SGC? Memang selama tiga tahun KGC berlangsung beberapa sekolah turut mendukung program ini dengan melakukan penghijauan, pembersihan sampah, daur ulang sampah dan sebagainya namun itu belum dilaksanakan secara maksimal. KGC yang dilaksanakan merupakan lomba hijau dan bersih antar kelurahan di Kota Kupang. KGC tersebut telah mengantar Kota Kupang tiga kali meraih Adipura pada kategori kota sedang. Bagaimana kalau ada SGC yang dapat mengantar salah satu sekolah di Kota Kupang dapat meraih piala Adiwiyata?
Menurut Paryadi (2008) seperti yang dikutip Lina Susanti, S.Pd dalam artikelnya “Green School, Sekolah Peduli Lingkungan”, green school atau sekolah hijau diartikan sebagai sekolah memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program untuk mengintemalisasikan nilai-nilai lingkungan dalam aktivitas sekolah. Untuk penerapannya di sekolah, LSM Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) menggariskan lima hal yaitu kurikulum berbasis lingkungan, pendidikan berbasis komunitas, peningkatan kualitas lingkungan sekolah dan sekitarnya, sistem pendukung yang ramah lingkungan, serta manajemen sekolah berbasis lingkungan (http://freemixmatters.blogspot.com/2010/10/kumpulan-artikel-tentang-green-school.html). Penjabarannya misalkan mengaitkan pelajaran di sekolah dengan isu lingkungan hidup, pemanfaatan lahan di sekolah, pendaurulangan sampah dan sebagainya.
Dengan adanya gerakan hijau dan bersih di lingkungan sekolah berarti ada juga investasi jangka panjang dalam penanganan masalah lingkungan hidup. Bukankah mereka yang sementara duduk di bangku pendidikan adalah generasi harapan bangsa? Kalau sekarang mereka dididik untuk mencintai lingkungan, dalam waktu mendatang tentu generasi tersebut merupakan pecinta lingkungan yang menjaga dan melestarikan lingkungan. Manfaat lain yaitu para anak didik tidak hanya didik untuk menghafal pelajaran dan mencapai standar kelulusan tertentu tetapi memiliki sebuah kecerdasan dalam membangun hubungan dengan alam sekitar. Gerakan sekolah hijau juga akan menjadi jawaban bagi sekolah-sekolah di Kota Kupang yang lingkungannya masih gersang, tidak memiliki tanaman dengan alasan keterbatasan lahan serta merupakan produsen sampah kertas dan plastik.
Di beberapa tempat, sudah ada gerakan sekolah hijau, misalnya, Go Green School (GGS) yang digulirkan The Centre for The Betterment of Education (CBE), Yayasan KEHATI, dan Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) di berbagai kota. Beberapa program GGS yang dilaksanakan di sekolah-sekolah bersangkutan seperti pembentukan kelompok green school di sekolah, pendaurulangan sampah, pembudidayaan tanaman obat dan tanaman hias, penyatuan isu lingkungan dalam materi pelajaran, pemanfaatan lahan sempit di sekolah dan sebagainya (http://www.kehati.or.id/) .
Selain Go Green School, ada juga Makassar Green School (MGS) di Makasar. Program MGS yang dicanangkan Pemerintah Kota Makasar merupakan bagian dari Makassar Green and Clean (MGC). Program MGS itu merupakan program sekolah hijau dan dikembangkan melalui pengembangan kurikulum pendidikan berwawasan lingkungan, peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya, pengembangan pendidikan berbasis komunitas, pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkungan, serta pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan (http://www.makassartv.co.id/)
Akankah ada gerakan hijau dan bersih di sekolah-sekolah yang ada di Kota Kupang? Semoga tulisan ini menjadi bahan inspiratif bagi Pemerintah Kota Kupang dan berbagai pihak terkait yang selama ini bergumul untuk menciptakan Kota Kupang yang hijau dan bersih. Besar harapannya semoga dalam pergumulan itu para anak didik sebagai generasi penerus bangsa juga dididik dan dilibatkan secara utuh untuk menjaga, memelihara dan melestarikan lingkungannya.


Opini ini diterbitkan pada Timex 8 November 2010

1 komentar:

  1. Salah satu usulan Yang baik...
    sekolah adalah bagian kecil dari masyarakat yang memiliki peran strategis dalam menujudkan pengelolaan lingkungan hidup, sebagai orang yang terpelajar itu adalah sebuah keharusan...

    mewujudkan Sekolah Sekolah berwawasan lingkungan adalah salah satu faktor yang berefek pada pembelajaran di sekolah...

    salam
    TIM Makassar Green School

    untuk lebih jauh tentang MGS silahkan berkunjung ke www.makassargreenschool.blogspot.com

    BalasHapus