Minggu, 30 Januari 2011

Presiden Berkantor Tiga Hari di Kupang

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, akan berkantor selama tiga hari di Kupang. Karena akan berkantor di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Gubernur Frans Lebu Raya dan keluarga termasuk pegawai rumah tangga dan Pol PP harus pindah dari sana. Semua aktivitas pelayanan di rumah jabatan gubernur akan diambil alih oleh Protokol Istana Kepresidenan.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Panitia Daerah HPN 2011, Ir. Andre Koreh, MT, saat ditemui di Aula Setda NTT, Sabtu (29/1/2011). Presiden tiga hari berada di NTT menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kupang. Presiden dijadwalkan tiba di Kupang tanggal 8 Februari dan kembali ke Jakarta 10 Februari.

"Selama berkantor di rumah jabatan, gedung tersebut akan dijaga ketat pihak keamanan dari Paspampres. Semua barang pribadi milik gubernur dan keluarga akan dipindahkan sementara selama presiden berkantor di rujab. Memasuki H-2, seluruh areal gedung rumah jabatan dan lingkungan sekitarnya akan disteril oleh Paspampres sehingga tidak semua orang boleh bebas masuk ke sana," kata Koreh.

Koreh menjelaskan, keberadaan seorang presiden dan ibu yang akan menginap di NTT merupakan sejarah terlama sejak Propinsi NTT ada. Dan, katanya, hanya baru Presiden SBY yang paling lama menginap. "Biasanya presiden datang pagi dan pulang siang atau sore hari. Tetapi kali ini sampai tiga malam. Kalaupun presiden datang, itu karena ada kondisi khusus seperti terjadi bencana alam. Presiden SBY pernah ke Alor dan Manggarai karena bencana alam. Mantan Presiden Soeharto, pernah datang juga karena bencana alam. Datang pagi dan pulang sore hari. Ini adalah satu kebanggaan dan kehormatan serta sesuatu yang sangat luar biasa bagi masyarakat NTT," kata Koreh.

Tidur di Tenda
Yang paling unik, kata Koreh, adalah keinginan Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono untuk menginap di tenda saat mengunjungi Yonif 744 di Atambua, Belu. "Bagi saya, ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Bayangkan saja, presiden akan menginap di tenda. Lalu bagaimana dengan menteri, gubernur, para jenderal, bupati atau pejabat lainnya yang ikut ke sana? Apa mereka menginap di hotel atau juga harus di tenda? Hal ini akan menjadi menarik dan mungkin baru terjadi di NTT," kata Koreh.

Koreh mengatakan, semua agenda kedatangan dan aktivitas Presiden SBY, Ibu Ani Yudhoyono dan pejabat lainnya sudah dikoordinasikan dengan Protokol Istana Kepresidenan. "Dalam satu dua hari ini akan ada gladi. Gladi akan dilaksanakan mulai dari penyambutan di bandara hingga tempat penginapan dan kegiatan lainnya. Gladi ini akan langsung dipimpin Protokol Istana dan Paspampres," jelasnya.

"Kondisi ini menjadi tantangan bagi seluruh komponen masyarakat NTT. Apa kita hanya terlena melihat dan mendengar presiden berkantor di Kupang, menginap di tenda dan lainnya tanpa berbuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat? Ini merupakan peluang bagi NTT untuk mendapat pelayanan lebih dari pemerintah pusat. Saya ajak kita semua bersatu untuk menyukseskan semua agenda ini," kata Koreh.

http://kupang.tribunnews.com/read/artikel/57732/presiden-berkantor-tiga-hari-di-kupang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar