Jumat, 21 Oktober 2011

Rawan Pangan di TTS

Merebaknya isu bahwa beberapa warga TTS meninggal akibat kelaparan membuat banyak kalangan di wilayah tersebut berang. Terlebih Bupati TTS, Paulus VR Mella yang dikonfirmasi Timor Express pekan lalu.


Menurut Paulus, informasi yang dilansir beberapa media nasional terkait dampak rawan pangan hingga meninggalnya warga TTS harus dibuktikan. Pasalnya, sebagai kepala daerah, sejauh ini belum menerima laporan tentang adanya warga yang meninggal akibat kelaparan.


Paulus secara jujur mengaku jika Kabupaten TTS mengalami gagal tanam dan gagal panen, sehingga masyarakat mengalami rawan pangan.

Namun dampak dari rawan pangan belum sampai pada tahap kematian akibat kelaparan. Sehingga pihaknya menegaskan, berita yang dilansir beberapa media itu tidak benar. Namun menurut dia, jika ada pihak yang mengetahui secara pasti tentang informasi tersebut dan bisa membuktikan, pihaknya secara terbuka menerima dan akan menindaklanjuti dengan berbagai upaya.

“Kalau kekurangan bahan makanan, memang benar karena gagal tanam dan gagal panen. Tapi kalau bilang ada enam atau lima orang yang meninggal karena kelaparan, sejauh ini tidak ada. Karena saya sudah cek ke semua camat tapi tidak ada. Memang data rawan pangan itu sudah mencakup hingga lebih dari 20 kecamatan. Tapi belum ada yang sampai meninggal," tandas Paulus.

Hal senada juga diungkapkan Sekda TTS, Salmun Tabun yang ditemui, Sabtu (15/10). Menurut Salmun, setiap berita yang dilansir sebuah media yang profesional tentu memiliki dampak besar dan bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, pihaknya mewakili pemerintah juga mengaku tidak tertutup bila ada media yang ingin mengkonfirmasi terkait kebenaran berita tersebut. Sehingga tidak terkesan diberitakan sepihak.

"Beberapa waktu lalu sempat ada berita seperti itu, tapi setelah dicek, ternyata tidak ada. Bahkan waktu itu gubernur sendiri yang turun cek. Kalau kekurangan beras dan jagung, itu kita akui. Tapi tidak ada warga yang duduk diam dan tunggu lapar sampai mati.

Ini masalah harga diri jadi kalau ada warga meninggal karena lapar, sampai sekarang belum ada," jelas Salmun. Salmun yang didampingi Asisten I Setda TTS, Daniel Pobas menambahkan, pihaknya telah mengambil langkah antisipasi melalui bantuan beras dari beberapa sumber.

Disebutkan, selain beras untuk warga miskin, pihaknya juga sedang menyalurkan beras bantuan sosial kepada masyarakat serta beberapa jenis bantuan lainnya.

"Kalau berita itu benar, maka kita terbuka untuk kita cek sama-sama. Tapi kita sampaikan bahwa sampai sekarang belum ada yang meninggal karena lapar," imbuhnya.

http://www.timorexpress.com/index.php?act=news&nid=43915

Tidak ada komentar:

Posting Komentar