Aktivitas menenun di Kabupaten Sabu Raijua telah menjadi tradisi dalam masyarakat. Para remaja perempuan dan ibu-ibu selalu menenun. Bahkan sejak masih kecil, anak-anak juga sudah dilatih menenun.
“Ini fakta yang ada di masyarakat. Ibu-ibu selalu menenun. Remaja perempuan juga begitu. Bahkan sejak kecil, anak-anak juga sudah bisa menenun. Jadi menenun itu wajib sifatnya bagi perempuan. Ini potensi yang selalu kami kembangkan di Sabu Raijua,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sabu Raijua, Ny. Irna Kristina Dira Tome Dai, ketika ditemui Pos Kupang di Kupang, Selasa (25/10/2011).
Dikatakannya, mengingat menenun telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sabu Raijua, maka pihaknya terus memberi dorongan agar pekerjaan tersebut terus digeluti. Hanya kendalanya, pemasaran.
Selama ini, lanjut Ny. Irna Dira Tome, kain tenunan sulit dipasarkan. Pemasaran yang ada pun hanya di lingkungan sekitar. Untungnya, masyarakat tak pernah menyerah dengan keadaan ini.
“Itu yang menjadi modal. Makanya, kami di Dekranasda akan terus berusaha melakukan yang terbaik untuk memperkenalkan tenun ikat Sabu Raijua kepada publik terutama di luar Sabu Raijua,” ujar Ny. Irna Dira Tome.
Selama ini, lanjut dia, Dekranasda Sabu Raijua sering mengikuti berbagai kegiatan di luar NTT. Pernah ke Medan, Sumatera Utara (Sumut), lalu ke Bali. Di Pulau Dewata itu, malah Sabu Raijua terpilih sebagai juara umum dalam sebuah pameran.
“Kami punya potensi yang luar biasa. Dalam tenun menenun, misalnya, masyarakat sudah mewarisinya sejak dulu. Bahkan di kalangan anak-anak perempuan, menenun itu wajib sifatnya. Ini yang selalu kami sebut sebagai potensi yang harus difasilitasi oleh pemerintah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya juga mengeluhkan ketiadaan dana bagi Dekranasda untuk menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat setempat.
Meski demikian, Ny. Irna Dira Tome menyadari bahwa sebagai daerah yang baru dimekarkan, keterbatasan dana untuk itu tak bisa ditepis. Ia meminta pemerintah kabupaten setempat terus menghidupkan home industri karena merupakan salah satu sandaran ekonomi masyarakat setempat.
http://kupang.tribunnews.com/read/artikel/72162/regionalntt/sabu/2011/10/29/di-sabu-raijua-menenun-itu-wajib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar